Pejuang NU Pacitan H. Sifaul Janan Wafat Saat Akan Salat di Masjid

PACITAN – Kabar duka menyelimuti warga Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Pacitan. Salah satu tokoh penting mereka, H. Sifaul Janan, wafat saat hendak menunaikan salat asar di sebuah masjid di Dusun Kedung Menjangan, Desa Sooka, Kecamatan Punung, Sabtu sore (26/7/2025).

Sosok yang dikenal luas sebagai pejuang NU yang militan ini berpulang usai bersilaturahmi dengan warga. Kepergiannya yang mendadak mengejutkan banyak pihak, terutama kalangan muda NU yang biasa berinteraksi dengannya.

"Baru tadi sore kami ngobrol dan ngopi bersama. Tiba-tiba dapat kabar beliau wafat. Semoga husnul khotimah," ucap M Rizal, pemuda NU asal Ngadirojo.

Sosok Kader NU yang Sederhana dan Berjiwa Pelayan

Semasa hidup, H. Sifaul Janan dikenal sebagai pribadi yang tegas, bersahaja, dan penuh dedikasi terhadap NU dan PKB. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro DPC PKB Pacitan serta memimpin Lazisnu Pacitan periode 2017–2022.

Aktivitasnya tak hanya terbatas pada struktur organisasi. Ia dikenal rutin menyambangi warga pelosok desa menggunakan sepeda motor kesayangannya. Bahkan, motor bertuliskan "Banser" itu digunakannya hingga ke Muktamar ke-34 NU di Lampung tahun 2021.

Tak hanya aktif di lapangan, beliau juga telaten mendokumentasikan berbagai kegiatan NU dan PKB, lalu membagikannya ke grup WhatsApp komunitas. Tak heran, banyak yang menjulukinya sebagai "arsip hidup" pergerakan NU Pacitan.

Hafal Seluruh Wilayah Pacitan, Dekat dengan Akar Rumput

Kesetiaan almarhum pada NU tergambar dari pemahamannya yang mendalam soal wilayah Pacitan. Ia dikenal hafal jalan dan desa hingga pelosok. Salah satu warga NU dari Tulakan, Sholihin, mengenang perjalanan ke Dusun Bedog untuk menyalurkan bantuan anak disabilitas bersama almarhum.

"Pak Sifa sangat terbuka dan suka berbagi cerita ke generasi muda. Beliau sosok yang mudah didekati, apa adanya, dan rendah hati," ujarnya.

Rencana Pemakaman dan Permintaan Maaf dari Keluarga

Jenazah H. Sifaul Janan akan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Widoro, Kecamatan Pacitan. Pihak keluarga melalui menantunya, Muhammad Arifin, menyampaikan permohonan maaf atas nama almarhum.

"Kami mohon doa dan keikhlasan masyarakat untuk memaafkan segala kesalahan beliau semasa hidup," ucapnya seusai salat jenazah.

Kepergian tokoh NU tersebut menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Pacitan, khususnya bagi mereka yang mengenal semangat dan ketulusannya dalam berjuang. H. Sifaul Janan dikenang sebagai tokoh yang tak pernah lelah mengabdi demi kemajuan NU, PKB, dan umat.

Post a Comment

Previous Post Next Post