PAN Naik Drastis, Gerindra Kokoh di Puncak! Ini Rahasia di Baliknya

The Republic Institute baru-baru ini merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas partai politik serta tingkat kepuasan publik terhadap kinerja DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Timur. Hasilnya menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam preferensi politik warga Jawa Timur, yang banyak dipengaruhi oleh kinerja kepala daerah, wakil rakyat, dan persepsi terhadap kebijakan nasional.

Gerindra menempati posisi teratas dengan tingkat elektabilitas sebesar 17,7%, mengungguli PKB (16,5%) dan PDIP (14,6%). Peneliti Utama The Republic Institute, Sufyanto, menjelaskan bahwa lonjakan elektabilitas Gerindra dipicu oleh keberhasilan sejumlah kader dalam Pilkada 2024, pengaruh kuat Presiden Prabowo Subianto pasca-pelantikan, serta kinerja legislatif partai yang dinilai aktif dan responsif.

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat lonjakan elektabilitas dan kini berada di posisi kelima dengan dukungan 7,6%. Menurut Sufyanto, hal ini tak lepas dari persepsi positif terhadap kebijakan pangan nasional yang diperjuangkan kader PAN di kementerian terkait. Keberhasilan ini dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama petani dan pelaku UMKM di pedesaan.

Kinerja Legislator: Representasi dan Komunikasi Jadi Kunci

Dalam survei yang sama, The Republic Institute juga mengukur tingkat kepuasan publik terhadap anggota DPR RI dan DPRD Jatim. Hasilnya, legislator dari Gerindra dan PAN mendapat tingkat kepuasan tertinggi. Penilaian publik kini tidak hanya melihat kehadiran fisik anggota dewan, tetapi juga sejauh mana mereka menyuarakan aspirasi, memperjuangkan kebijakan lokal, serta menjaga integritas dan kepedulian sosial.

Tingkat kepuasan terhadap DPR RI dari Dapil Jatim tergolong tinggi, khususnya pada aspek representasi, legislasi, dan pengawasan. Anggota DPR RI dari Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (Dapil Jatim I), menempati posisi pertama dengan skor 8,3. Disusul oleh legislator PAN, Ahmad Rizki Sadig (Dapil Jatim VI), yang mendapat nilai 8,0, dengan keunggulan pada aspek pengawasan dan representasi.

Nama-nama lain dalam daftar sepuluh besar meliputi Muhammad Khozin (PKB), Bambang Hariadi (Gerindra), Adies Kadir (Golkar), M. Sarmudji (Golkar), Edhie Baskoro Yudhoyono (Demokrat), Ina Ammania (PDIP), Lita Machfud A (NasDem), dan Arizal Tomli Wafa (PAN).

Meski Arizal memperoleh skor tinggi untuk pengawasan (8,0), nilainya pada dimensi legislasi (6,7) menurunkan rata-rata kepuasan publik menjadi 7,2.

Menurut Sufyanto, dimensi representasi dan komunikasi publik menjadi faktor utama yang menentukan kepuasan masyarakat, sementara rendahnya nilai pada aspek legislasi menjadi penyebab utama turunnya persepsi publik terhadap anggota dewan.

Kinerja DPRD Jatim: Golkar dan PAN Dominan

Untuk DPRD Jawa Timur, nama Pranaya Yudha Mahardika dari Fraksi Golkar menempati peringkat teratas dengan skor total 8,1. Ia unggul di semua dimensi: legislasi (8,4), pengawasan (7,9), dan representasi (8,0).

Posisi kedua ditempati oleh Husnul Aqib (PAN, Dapil Jatim XIII), yang meraih skor kepuasan 8,0. Ketua Fraksi PAN ini dinilai publik unggul dalam hal representasi (8,5) dan legislasi (8,0), mencerminkan kuatnya dukungan terhadap kiprahnya di daerah pemilihan.

Peneliti The Republic Institute, M. Izzudin Ma’ruf, menyimpulkan bahwa capaian Husnul Aqib memperlihatkan besarnya kepercayaan publik terhadap kapasitas dan peranannya dalam menyuarakan kebutuhan konstituen serta menghasilkan kebijakan yang relevan.

Post a Comment

Previous Post Next Post