Kepala SMPN 2 Dagangan Madiun Akui Kesalahan Terkait Pencoretan Siswa Baru Usai MPLS

MADIUN – Kepala SMPN 2 Dagangan, Kabupaten Madiun, akhirnya mengakui kesalahan terkait pencoretan seorang siswa baru usai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Siswa yang awalnya tercatat aktif selama MPLS tersebut digantikan oleh siswa lain yang tidak mengikuti kegiatan tersebut.

Pengakuan Kesalahan dari Pihak Sekolah

Kartini (38), warga Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, selaku orang tua siswa yang dicoret, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyebut Kepala SMPN 2 Dagangan telah menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan tersebut.

“Pihak Kepala Sekolah minta maaf mengakui kesalahan,” kata Kartini saat dikonfirmasi, Senin (28/7/2025). Permintaan maaf itu juga disaksikan Purwadi, anggota DPRD Kabupaten Madiun, yang memfasilitasi mediasi.

Tuntutan Sanksi dari Orang Tua

Meskipun ada permintaan maaf, Kartini tetap meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun memberikan sanksi tegas kepada Kepala SMPN 2 Dagangan. “Saya tetap tidak terima karena ini murni kesalahan pihak sekolah. Saya minta sanksi agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.

Kronologi Pencoretan

Kartini menjelaskan, selama MPLS anaknya aktif hadir dan tercatat di absensi setiap hari. Namun secara tiba-tiba, anaknya dikeluarkan dari daftar siswa baru setelah MPLS berakhir. Posisi tersebut kemudian digantikan oleh siswa lain yang sebelumnya tidak mengikuti MPLS.

“Ironisnya, pencoretan terjadi setelah anak saya menyelesaikan tugas MPLS. Nama siswa pengganti justru tidak pernah ikut MPLS di SMPN 2 Dagangan,” jelasnya.

Dugaan Pergantian Siswa

Kartini menduga ada permainan dalam proses pergantian siswa ini. Menurut informasi yang ia terima, siswa yang menggantikan anaknya berasal dari SMPN 1 Dagangan dan sebelumnya memilih keluar dari sekolah tersebut.

“Guru SMPN 1 Dagangan menyebut ada siswa yang keluar, lalu masuk ke SMPN 2 menggantikan posisi anak saya. Ini membuat saya semakin kecewa,” kata Kartini.

Sekolah Baru dengan Jarak Lebih Jauh

Saat ini anak Kartini sudah bersekolah di SMPN 1 Dagangan, meskipun jaraknya lebih jauh dari rumah. “Alhamdulillah masih diterima di SMPN 1, meski jarak lebih jauh. Tapi kekecewaan saya terhadap Kepala SMPN 2 Dagangan tetap ada,” pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post